Zaman sekarang, teknologi telah menguasai hampir seluruh bidang kehidupan, salah satu bidang tersebut yaitu bidang periklanan. Dalam dunia periklanan, perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi telah membawa dampak yang sangat besar.
Melihat sudah sangat banyak iklan yang beredar dipasaran melalui media internet atau online, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat banyak bagi dunia advertising. Melalui hasil dari perkembangan teknologi informasi, dunia periklanan semakin di mudahkan untuk memasarkan atau mempromosikan suatu produk kepada khalayak ramai tanpa perlu repot-repot.
Iklan juga mulai berkembang di media sosial ataupun majalah digital yang kini banyak bermunculan. Misalnya iklan di salah satu media social Twitter dan Majalah Digital, yang sekarang disebut buzzer dan advertising, yaitu mengkombinasikan iklan ke dalam konten postingan. Contoh nyata adalah iklan yang muncul sebelum pada akun twitter yang memiliki banyak followers, missal artis atau pada majalah digital yang dimiliki Trans Media.
Buzzer- Akun di Twitter yang memiliki jumlah follower besar dan banyak. Biasanya, akun buzzer itu memang memiliki ceruk pasar tertentu, dari masalah cinta, masalah mahasiswa, tips kencan, rahasia pria dan wanita ataupun quote bijaksana. Jumlah follower mereka yang besar itu membuat mereka disebut sebagai “selebtwit” alias selebritis Twitter. Ini merupakan bentuk pemanfaatan teknologi yang memacu pertumbuhan dunia periklanan. Buzzer itu biasanya memberi rekomendasi dan product knowledge mengenai produk-produk yang mereka iklankan dengan cara meng-tweet informasi-informasi tersebut di akun Twitter mereka. Bagaimana cara buzzer bekerja, bisa lihat di sini "Bagaimana Kerja Seorang Buzzer". Mereka biasanya memberikan mention ke akun brand dan memberitahukan informasi terkait brand tersebut.
Namun, beberapa brand sekarang tidak memerlukan puluhan ribu hingga jutaan follower, sebuah akun yang tidak kita kenal sebelumnya asalkan punya karakteristik tweet yang khas dan punya follower yang loyal, juga bisa menjadi seorang buzzer. Contoh paling gres adalah beberapa waktu yang lalu, Indonesia kedatangan seorang bintang Korea, Lee Min Ho. Indosat yang menjadi salah satu sponsor untuk event ini meminta banyak buzzer untuk memberikan informasi terkait hal ini. Akun dengan jumlah follower sedikit juga bisa mendapat kesempatan ini asalkan tweet mereka memang berhubungan dengan dunia hiburan Korea.
Saat ini yang menjadi fokus brand dan buzzer adalah menyampaikan komunikasi secara efektif dan efisien agar tersampaikan ke follower para buzzer. Tentunya itu adalah tugas yang tidak mudah, namun komunikasi efektif bisa dibangun dengan menghadirkan tweet yang tidak berkesan jualan, tetapi lebih menceritakan pengalaman puas menggunakan produk tersebut.
Para pengiklan merasa yakin bahwa beriklan melalui buzzer lebih banyak menjaring konsumen secara signifikan dibandingkan iklan yang disiarkan melalui televisi komersial biasa. Pengemasan bentuk iklan ini dinilai sangat efektif. Dengan ini para perusahaan semakin banyak yang beriklan melalui buzzer dengan memasang iklan dalam bentuk yang interaktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar